- Back to Home »
- Sistem Operasi Solaris
Sabtu, 12 Desember 2015
Pengertian Solaris
Solaris
merupakan suatu operasi system turunan asli dari varian kernel Unix yang
dikembangkan pada tahun 1969 oleh American Telephone and Telegraph (AT&T).
Solaris pada umumnya digunakan untuk menjalankan web server dan database
server. Sejak Sun memulai membangun Solaris, pangsa pasar ditujukan untuk
perusahaan menengah ke atas (Enterprise). Solaris juga membangun sebuah operasi
system yang berfokus pada bagaimana Solaris bisa berjalan dengan baik dan
stabil dengan membandingkan operasi system dengan turunan Unix lainnya. Solaris
memberikan dukungan pada kemampuan Multiprocessor, bagaimana mengatasi
deadlock, bagaimana menjaga dan meningkatkan CPU dan bagaimana teknik
memanajemen Memory yang baik. Jika dilakukan perbandingan multiprocessor pada
mesin yang sebanding antara Solaris 10 x86, RedHat Enterprise Linux 4, RedHat
Enterprise Linux 5 dan Windows Server 2003 R2. Solaris lebih unggul
dalam stabilitas, efisiensi dan juga memiliki kinerja terbaik pada sebuah
system operasi.
Dukungan Multiprocessor
Kernel
Solaris memiliki kemampuan fully preemtible yang artinya semua thread, termasuk
thread yang mendukung aktifitas kernel itu sendiri dapat ditunda untuk
menjalankan thread dengan prioritas yang lebih tinggi; memiliki penjadwalan
secara soft realtime; mendukung symmetrically multiprocessing yang
mengoptimalkan kerja semua processornya dalam tingkatan yang sama, sehingga
memberikan kualitas akses yang sama pada hardware computer yang lain dan;
mendukung juga user-level multithreading.
Dukungan
multiprocessor pertama kali ditambahkan pada kernel Solaris, pengembang lebih
mengutamakan pada kemampuan kernel, karena dengan kernel yang stabil, mampu
meningkatkan concurrency, dan juga mampu mendukung dan mengontrol lebih dari
satu thread dalam satu proses user. Thread sendiri mampu melaksanakan system
calls dan menangani page faults secara independent. Untuk membuat kernel
mendukung pengoperasian multiprocessor, thread mengontrol untuk menjalankan
proses secara bersamaan pada processor yang berbeda. Para pengembang juga ingin
kernel yang dibangun tersebut dapat beroperasi secara soft realtime, yang
diperlukan untuk mengontrol penjadwalan yang berlebihan dan preemption adalah
tindakan sementara pada proses yang sedang dilakukan oleh system computer, untuk
melanjutkan proses di lain waktu. Dan preemption ini memungkinan untuk
mengeksekusi pada banyak titik proses.
Kernel
thread menggunakan resources yang sangat sedikit, dan peralihan kernel
threadnya relative sangat sedikit karena tidak memerlukan sebuah perubahan
space pada virtual memory. Kernel thread juga memiliki kemampuan fully
preemptible dan dapat menjadwalkan berdasarkan prioritas pada realtime. Solaris
mampu menggunakan kernel threads untuk memungkinkan asynchronous aktifitas
kernel, seperti menulis asynchronous disk. Hal ini menghilangkan berbagai
komplikasi dari idle loop dan menggantikannya dengan penjadwalan thread secara
independent. Hal ini meningkatkan concurrency karena tindakan yang
ditangani oleh CPU terpisah dan memberikan aktifitas pada prioritas
asynchronous sehingga dapat dijadwalkan secara tepat. Kernel thread juga
menangani interrupt. Jika thread ditemukan interrupt, maka akan menguncinya
pada blok-blok yang mengalami interrups tersebut dan memungkinkan untuk
menghapus dan mencegah terjadinya deadlock. Karena membuat thread baru setiap
kali terjadi interrupt itu sangat memakan waktu, maka kernel menyiapkan
bagian-bagian untuk menginisialisasi thread interrupt tersebut, dan ketika
interrupt terjadi maka satuan kerja tersebut memindahkannya pada tumpukan
thread interrupt.
Diagram
Multithreading Levels and Relation ships
Fitur utama
pada multiprocessor kernel Solaris adalah dengan dukungan Lightweight
Processes(LWPs). Dukungan LWPs sendiri adalah mendukung beberapa control dari
kernel thread pada banyak proses user, seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.
Mereka berbagi space dengan proses, dan resources proses. Kernel mendukung
pelaksanaan LWPs dengan menghubungkan penggunaan kernel thread dengan LWP
masing-masing. Tiap-tiap user level library menggunakan LWPs untuk
mengimplementasikan user level threads. Hal ini memungkinkan proses user
memiliki ribuan thread tanpa membebankan kernel.
1. Deadlocks
Seperti
yang dibahas sebelumnya, kernel Solaris dirancang untuk mencegah deadlocks yang
disebabkan oleh thread interrupt. Hal ini dilakukan dengan memblokir
thread-thread interrupt, jika ditemukan maka variable sinkronisasi akan
terkunci dan menunggu sampai bagian yang critical sudah selesaikan. Strategi
penguncian kernel ini digunakan untuk mengunci yang berbasis data. Didalam
metode ini, setiap data dilindungi oleh objek sinkronisasi.
Kernel
juga mengimplementasikan pencegahan deadlocks menggunakan penguncian Mutual
Exclusion (mutexes) untuk mencegah lebih dari satu thread dari tiap-tiap proses
ketika ditemukan penguncian. Ini menghindari race condition ketika mengakses
data secara bersamaan. Jika mutex tidak dapat mengatur penguncian tersebut,
maka kebijakan pemblokiran defaultnya adalah dengan cara memutari penguncian
tersebut ke arah processor. Status ini akan terus berulang jika tidak
menjalankan suatu proses dan menghentikan putaran tersebut, maka statusnya pun
akan idle. Hal ini memberikan respon yang cepat dengan tingkat overhead yang
rendah.
Deadlocks
Detection juga diimplementasikan, deadlocks ini disebabkan oleh hierarchy
violations yang mendeteksi pada saat runtime dengan menggunakan mekanisme
prioritas inheritance. Karena mekanisme ini tidak mampu mendeteksi semua
deadlocks, beberapa deadlocks yang tidak dapat terdeteksi adalah dengan kondisi
yang bervariasi.
2. Virtual Memory
Pada
saat booting, Solaris membagi semua memori ke
dalam tiap-tiap halaman. Biasanya,membagi
4 kilobyte, dan dapat berkisar
hingga 4 megabyte. Solaris menggunakan algoritma LRU
Second Chance two-handed untuk sistem virtual memory. Semua
halaman diberikan kesempatan kedua bagi suatu halaman untuk berada didalam
memory karena halaman yang sudah lama berada di memory mungkin saja adalah halaman
yang sering digunakan dan akan digunakan lagi. Hal ini dilakukan oleh thread
kernel pada Solaris yang biasa disebut Scanner. Kesempatan kedua itu
direalisasikan dengan adanya bit acuan yang diset untuk suatu halaman. Halaman
yang lebih dulu diakses berada didepan antrian dan yang baru saja diakases
berada dibelakang antrian. Ketika terjadi kesalahan halaman, algoritma ini
tidak langsung mengganti halaman didepan antrian tapi terlebih dahulu memeriksa
bit acuannya. Jika bit acuannya sama dengan nol, halaman tersebut akan langsung
diganti. Jika bit acuannya sama dengan satu, halaman tersebut akan dipindahkan
ke akhir antrian dan bit acuannya diubah menjadi nol, kemudian mengulangi
proses ini untuk halaman yang sekarang berada didepan antrian.
Scanning dilakukan secara
berkala pada sistem dan tergantung pada jumlah free memory.
Aktifitas scanner sistem berada di
bawah parameter lotsfree(batas parameter untuk memulai paging dari
free memory yang tersedia), yang defaultnya adalah 1/64 dari
memori utama. Pageout scannerkemudian akan melakukan
scanning antara batas tetap slowscan dan fastscan. Jika diperlukan, juga
dapat dikonfigurasi untuk menjaga scanner dari
penggunaan waktu CPU yang berlebihan.
Setelah
memori turun di bawah desfree, yang defaultnya setengah
dari lotsfree, akan memicutimer yang akan mencoba
untuk mendapatkan rata-rata memori dalam waktu 30 detik di
atas desfree.Jika seperti itu maka akan memicu soft
swapping. Dalam soft swapping, akan menukar proses yang
idle untuk jangka waktu
tertentu. Proses standard idle adalah 20 detik.
Jika
CPU menghabiskan lebih banyak
waktu mengganti halaman daripada melakukanpekerjaan yang
berguna (ketika rata-rata selama 30 detik turun di
bawah minfree [setengah dari desfree] dan free memory yang saat
itu dibawah desfree), maka akan masuk ke dalam swap. Jika
terdapat proses yang membutuhkan memory besar dan membutuhkan waktu yang lama
maka swap mengambil alih.Bahkan menjalankan pekerjaan yang layak
untuk swap keluar, dan itu nikmatmengambil pekerjaan yang
telah berjalan untuk waktu yang lama atau proses yang telah
mengalokasikan jumlah yang relatif besar memori.
Sejarah Singkat Solaris
Pada
tahun 1969, engineers dari Bell Labs yang merupakan bagian dari AT&T,
membuat operasi system baru yang dibiayai oleh Departemen Pertahanan Amerika.
Sistem ini dikenal sebagai Unix, memiliki banyak fitur, namun fitur
yang paling menonjol adalah kemampuan untuk memungkinkan mengakses
beberapa user pada waktu yang bersamaan. Pada awalnya, AT&T tidak
memperbolehkan menjual perangkat lunak, karena AT&T hanya menerbitkan izin
tanpa dukungan teknis pada pihak-pihak yang berkepentingan, salah satunya pada
Lembaga Ilmu Komputer University of California, Berkley, yang menggunakan Unix
pada tahun 1974. Pada tahun 1977, lulusan U.C. Berkley menciptakan Berkley
Software versi pertama yang mendistribusikan Unix. Hal ini menarik Departemen
Pertahanan Amerika yang sedang mencari cara untuk mendesentralisasikan jaringan
komputernya. Maka bersama-sama mengembangkan cara untuk mendesentralisasikan
jaringan dan pada akhirnya tercipta World Wide Web(WWW). Pada tahun 1987 Sun
Microsystems dan AT&T bekerjasama dalam satu aliansi untuk mengembangkan
Unix System V Release 4(SVR4). Sejak saat itu Sun memperbaiki dan mendukung OS
Solaris yaitu dengan menambahkan lebih banyak lagi fitur-fitur baru, termasuk
untuk arsitektur komputer 64-bit. Versi minor SunOS yang dirilis oleh Sun
disertakan dalam penamaan Solaris, misalnya Solaris 2.4 yang merupakan SunOS
5.4. Namun setelah versi Solaris 2.6, Sun menghilangkan angka “2” di depan
kodifikasi versinya, sehingga rilis berikutnya SunOS 5.7 dinamakan sebagai
Solaris 7 dan rilis terakhir adalah Solaris 11. Oracle saat ini merilis Solaris
11 Express untuk platform SPARC dan x86, Oracle Solaris sendiri dapat berjalan
pada lebih dari 1.000 sistem dari produsen terkemuka dan memegang ratusan rekor
dunia pada Oracle’s Sun x86-based X-series server dan SPARC-based T-series dan
M-series servers. Oracle Solaris 11 Express memberikan keamanan, pengelolaan
dan kinerja yang profesional IT.
Berikut secara jelas
perkembangan Solaris dalam kurun waktu sebagai berikut;
1. 1965 :
Bell Laborotaries bergabung dengan MIT dan General Electric mengembangkan
Multics.
2. 1970 :
Ken Thompson dan Dennis Ritchie mengembangkan UNIX.
3. 1965 :
Bell Laborotaries bergabung dengan MIT dan General Electric mengembangkan
Multics.
4. 1970 :
Ken Thompson dan Dennis Ritchie mengembangkan UNIX.
5. 1971 :
Versi B-Language dari sistem operasi jalan pada PDP-11.
6. 1973 :
UNIX ditulis ulang dalam bahasa C.
7. 1974 :
Thomson dan Ritchie mempublikasikan paper dan memacu antusiasme yangbesar
terhadap UNIX di kalangan akademisi. Berkeley mulai mengembangkan BSD.
8. 1975 :
Versi license pertama UNIX BSD diluncurkan.
9. 1979 :
Bill Joy memperkenalkan "Berkeley Enhancements" sebagai BSD 4.1.
10. 1982 :
AT&T pertama kali memasarkan UNIX. Sun Microsystem berdiri (Sunsingkatan
dari Stanford University Network). Di perusahaan inilah Bill Joy sangpengembang
UNIX BSD bergabung.
11. 1983 :
Sun Microsystem memperkenalkan SunOS‡ 1984 : Sekitar 100.000 situs
UNIX tersebar di seluruh dunia.
12. 1988 :
AT&T dan Sun mengawali pekerjaan pengembangan SVR4 (System VRelease 4) yang
merupakan versi gabungan dari UNIX (BSD & System V).
13. 1988 :
OSF (Open Software Foundation) dibentuk, kemudian sebagai counternyaAT&T,
Sun, Data General, dan Unisys membentuk UI (UNIX International).
14. 1989 :
AT&T meluncurkan System V, release 4.
15. 1990 :
OSF merluncurkan OSF/1.
16. 1992 :
Sun memperkenalkan Solaris, yang berbasis System V, Release. SunOSyang berbasis
BSDF UNIX, akan di nonaktifkan.
17. 1993 :
Novell membeli UNIX dari AT&T.
18. 1994 :
Solaris 2.4 tersedia.
19. 1995 :
Santa Cruz Operation membeli UNIXware dari Novell. SCO dan HP mengumumkan kerja
sama untuk mengembangkan UNIX versi 64-bit. Solaris 2.5 tersedia di pasaran.
Pada tahun ini juga Linux, versi UNIX yang ditulis oleh Linus Tovalds secara
aktif dikembangkan dan mengalami perkembangan yang pesat dengan berkembangnya
Internet di mana komunitas developer dapat dengan mudah saling berhubungan
secara online.
20. 1997 :
Solaris 2.6 tersedia di pasaran.
21. 1998 :
Solaris 7 tersedia di pasaran.
22. 2000 :
Solaris 8 tersedia di pasaran.
23. 2001 :
Solaris 9 Beta testing Q3.
24. 2004 :
Solaris 10 diluncurkan di pasaran. Pada versi ini Sun berencana untuk
menjadikan Solaris sebagai open source. Pada versi ini Solaris dapat menjalankan
aplikasi-aplikasi yang jalan pada Linux secara native. Pada versi sebelumnya,
untuk dapat menjalankan aplikasi yang jalan di Linux pada Solaris harus
diinstall suatu package yang disebut Janus dan dijalankan sebagai suatu
service.
25. 2011 :
Solaris 11 diluncurkan di pasaran.
Sun Microsystem Inc.
Memegang peranan penting pada perkembangan Sun Solaris. Pada bulan Januari
2010, Sun Microsystem melakukan akuisisi pada Oracle, maka Solaris dikenal
sebagai Oracle Solaris. Solaris mendistribusikan source codenya dibawah licensi
Common Development and Distribution License (CCDL). Oracle juga akan memulai
program mitra teknologi yang telah dilakukan pada produk-produk lainnya dengan
nama Oracle Technology Network (OTN) yang memberikan akses serta izin atas
source code solaris tersebut.
Kelebihan dan
Kekurangan Solaris
1. Kelebihan :
- Free redistribution, setiap user bisa membeli atau memberikan secara bebas software tersebut oleh dirinya sendiri atau sebagai bagian dari kumpulan distributor.
- Derived works, setiap orang bisa mengubah kode dan mendistribusikan kembali untuk umum.
- No discrimination, kode disediakan untuk semua orang agar bisa dikembangkan.
- ZFS adalah Fasilitas Restore Mirip seperti feature Restore di sistem operasi Windows.
- Banyak tool observasi dan debugging, misal seperti tool monitoring system, modular debugger (MDB), dynamic tracing (D-Trace).
- Memiliki beberapa bentuk virtulasasi, selain virtualisasi pada tingkat system operasi seperti virtualisai pada Solaris Zone, OpenSolaris juga mendukung virtualisasi untuk Xvm hypervisor, Logical Domains (LDoms), virtualbox dan bisa juga jalan pada VMware dan beberapa framework virtualisasi yang lainnya.
- Mempunyai tingkat skalabilitas yang tinggi. OpenSolaris dapat berjalan pada single prosesor maupun multiprosesor dengan ratusan CPU dan RAM dengan ukuran terabyte.
- Integrasi AMP stack (Apache, MySQL, PHP) untuk menjalankan web server.
- Sistem file stabil untuk database, server Internet, Intranet, file-server, Internet-client, pembangunan Java.
- Solaris bisa dijalankan di atas prosesor yang berspek x86,x64 dan SPARC.
2. Kekurangan :
- Harga sistem operasi komersil yang mahal (versi berbayar).
- Kepantasan inovasi Linux lama kelamaan memberi kesan kepada sistem Unix komersil.
- Sistem operasi Unix versi "hampir" percuma tidak sebaik sistem operasi Unix komersil.
- Driver hardware yang kurang baik.
sumber :
- http://keto-kone69.blogspot.co.id/2012/12/sistem-operasi-solaris.html